Friday, December 27, 2013

Tips dan Pengalaman SBMPTN, SIMAK UI, atau Ujian Lainnya

"Kita punya dua pilihan. Santai membiarkan semua mengalir dan silahkan coba tahun-tahun selanjutnya atau mari berusaha dan berdoa maksimal dan rasakan manisnya di akhir nanti. Allah selalu menetapi janji-Nya."

Assalamualaikum, Semangat pagi! Salam sejahtera untuk kita semua :D



Waah tidak disangka-sangka bertemu saya kembali masih dalam blog yang sama, "Perjalanan Hidup Fadhli Waznan" hahaha *sok penting* *gapapa yang penting asyik*

Di tulisan ini saya ingin berbagi pengalaman dimana bagi saya adalah salah satu pencapaian yang Alhamdulillah waw. Ini adalah tips dan trik saya dalam menghadapi ujian-ujian kemarin saat kelas 12. Tepatnya ujian yang dilalui dan terasa paling krusial adalah UN, SBMPTN, SIMAK UI, dan UM UNDIP.

Bismillah, semoga tulisan ini terlepas dari rasa riya, sombong, dan percaya diri berlebihan. Dan semoga tulisan ini dapat berguna bagi para pembaca sekalian :D

Pra-Ujian
  1. BELAJAR! Ya, tentu ini bukanlah hal baru. Langsung saja, saya saat UN biasa belajar dengan mengerjakan soal-soal prediksi di buku "Detik-Detik Menjelang Ujian Nasional 2013". Buku ini sangat membantu karena juga mengajarkan kita pembahasan dalam mengerjakan soalnya. Dan jenis soal (materi pokok bahasan) yang diajukan di UN pastilah selalu sama, hanya tipenya saja yang dirubah, misal angka, dsb. Jika ada yang belum dimengerti, saya lebih suka membaca terlebih dahulu pembahasannya, baru kemudian mencoba mengerjakan dibandingkan harus membuka buku cetak lagi (weww ketauan males). Poinnya adalah UN itu materi dasar yang belum terlalu kompleks. Kita harus menguasai seluruh materi UN ini (walaupun luas) untuk bisa melangkah ke ujian yang lebih sulit seperti PTN. That's why we need to mastered materi pelajaran kelas 12, 11, dan 10. Ketika SBMPTN, SIMAK UI, dan UM Undip saya lebih sering belajar dari soal-soal BIMBEL. Saya hanya memakai soal-soal Bimbel NF saja dan satu buku soal (dan pembahasan) yang diberikan oleh kakak saya. Poin di sini adalah, JANGAN MENGULANGI KESALAHAN YANG SAMA! Kita boleh banyak salah (itu wajar) tapi jangan terjebak di soal yang sudah pernah salah kembali. Selalu kuasai soal tersebut sehingga jenis-jenis soal di ujian PTN yang melimpah dapat dengan cepat kita kuasai (prinsip sedikit demi sedikit jadi bukit). 
  2. IKUT BIMBEL. Saya ikut BIMBEL NF, pengajarnya oke, program nasionalnya dahsyat, dan yang terpenting temen-temennya sangat mantaf terutama kakak-kakak RONIN yang senantiasa memberikan pengalaman mereka tahun lalu. Tetapi ikut bimbel bukanlah kewajiban, saya juga memiliki beberapa teman yang masuk FKUI jalur tertulis dengan belajar otodidak.
  3. CARA BELAJAR. Ketika malam hari (saya biasa belajar mandiri sehabis isya), saya sering memulai dengan shalat Isya berjamaah terlebih dahulu, tilawah Al-Qur'an, berdoa, kemudian belajar. Dengan teknik seperti ini, selain belajar menjadi lebih mudah, juga membuat hafalannya insyaAllah kuat. Ditambah lagi belajar karena Allah akan mengalir pahala bagi kita. Saya biasanya belajar hingga pukul 10.00, dan belajarnya kebanyakan ngerjain soal sambil main (kadang-kadang) haha.
  4. BEGADANG? Hmmm banyak orang melakukan ini ya. Dan kembali lagi, saya pikir semua orang punya caranya sendiri untuk mewujudkan kesuksesannya (seperti kuliah itu sangat terasa mengurangi jam tidur). Tetapi sejujurnya kelas 12 saya tidak pernah begadang sekalipun. Mungkin karena memang bukan tipe saya. Saya lebih suka tidur dan bangun di awal hari sehingga bisa menunaikan shalat tahajud :D
  5. BERDOA, BERAMAL BAIK, DAN MOTIVASI. Ini adalah sesuatu yang dapat dikatan tidak berdampak secara langsung, tapi efeknya sungguh luar biasa dan inilah yang paling menentukan. Jangan pernah malas berdoa, minimal lima kali sehari setelah shalat fardhu. Jangan lupa beramal baik, seperti infak setiap hari. Jangan pernah kendor motivasi. Ketika motivasimu mulai turun, selalu ingat quote di atas :D atau baca-baca tulisan orang mengenai pengalaman mereka kuliah di tempat yang kamu inginkan. Saya selalu coba searching di google jika motivasi saya turun, tapi saat sudah membaca tulisan mahasiswa yang kuliah di tempat saya mau, motivasi saya langsung melejit lagi untuk belajar!
  6. BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA. Wah ini nih poin yang juga tidak bisa disepelekan. Kerjakan apa yang disuruh dan usahakan JANGAN MEREPOTKAN MEREKA. Kita tentu tau doa orang tua terutama ibu diijabah langsung oleh Allah SWT, maka banyak-banyaklah beramal shaleh dan titip doa kepada mereka.
  7. TEKNIS SEBELUM PELAKSANAAN UJIAN. Ya, ini juga sangat penting. Terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan. Pertama, mendaftarkan diri untuk ikut ujian. Usahakan jangan terlalu cepat dan jangan terlalu lambat, tanya teman dan pengalaman orang lain yang sudah mendaftar. Kedua, lokasi ujian. Cek lokasi minimal H-7 sudah kita ketahui. Cari tahu juga siapa teman yang memiliki lokasi sama dengan kita. Ingat, lokasi jauh bukanlah masalah. Saya sendiri waktu itu mendapat lokasi di SMK 1 Budi Utomo, Jakarta Pusat walaupun rumah saya di Depok. Rencanakan strategi transportasi pergi ke lokasi ujian. Jika merasa masih kurang yakin, janjian dengan teman yang memiliki lokasi yang sama apabila ingin pergi. Cek TIGA TEMPAT WAJIB di suatu lokasi asing. Pertama, ruang tempur ujian. Kedua, kamar mandi. Ketiga, masjid/mushala. Jika semua sudah diketahui, maka lokasi ujian sudah aman. Oh  ya saya pribadi melakukan semua di atas mulai bayar registrasi sampai pulang ujian dilakukan sendiri, karena tidak ingin merepotkan orang tua mengemban sesuatu yang sudah harus saya kerjakan sendiri sebagai lelaki mandiri hehe.
  8. TETAPKAN TARGET DAN STRATEGI UJIAN. Ya, ini juga sangat penting seperti berapa banyak soal TPA, Kemampuan dasar, dan Kemampuan IPA perbidang yang ingin kita jawab dan berapa poin minimal yang ingin kita kumpulkan. Juga tentukan strategi mulai dari mana Anda akan menjawab soal, apakah dari halaman satu atau mulai dari bidang tertentu. Saya sendiri memiliki target TPA mengerjakan semua 75 soal, Matdas semua 15 soal, B. Indo semua 15 soal, B. Inggris semua 15 soal, Matematika IPA poin minimal 30, Biologi semua 15 soal, kimia dan fisika 10 soal (jika tak salah) dan mengerjakan selalu berurutan per soal (SBMPTN). Untuk SIMAK, saya Kemampuan dasar memiliki target mengerjakan semua 60 soal, Biologi semua 20 soal, Kimia, Fisika, dan Matematika IPA jika tak salah minimal 15 soal dan tetap mengerjakan sesuai urutan. Tapi ini semua merupakan strategi dan realita di lapangan terlalu sering berbeda. Untuk itu buat sefleksibel mungkin dan stay for the formation.

HARI H BRO!

  1. PERSIAPAN. Pastikan segala sesuatunya sudah berada di dalam genggaman rencana kita minimal H-1. Kembali cek peralatan tempur; papan jalan, pensil (bawa senyaman mungkin. Saya pernah denger cerita ada orang yang membawa hingga +/- 15 PENSIL 2B!! Woww hehe. Bawa secukupnya aja, saya kalo gasalah 4 dan pastikan sudah tajam juga cek dulu ketahanannya ketika digunakan apa sudah pas), rautan (kalo bisa yang kotak pake diputer, lebih tajem dan ga panik), pulpen, pensil mekanik, penghapus yang baguss (jangan yang terlalu murah, ljk kotor bisa berabe), correction pens (buat jaga-jaga), dan jam tangan. Ini adalah peralatan tempur standar, masalah dipake atau tidak itu nomor dua. Kemudian, pastikan juga rencana transportasi sudah aman dan jika ada janji berangkat bareng teman, usahakan buat janji itu strict. Karena jika sampai ada yang telat, urusan bisa sangat berabe.
  2. TIDUR SIANG H-1 SEBELUM UJIAN. Ini juga sangatlah penting. Perbanyak tidur saat mendekati ujian, supaya otak lebih fokus dan kita dapat melakukan poin-3.
  3. BANGUN PAGI. Bangun pagi sangat penting. Saya kalau tak salah bangun pukul 3 pagi. Hal ini dilakukan untuk shalat malam 11 rakaat, sarapan, dan mandi. Semuanya sebelum shubuh, karena saya sudah harus naik kereta setelah shalat subuh berjamaah di masjid (mengingat lokasi ujian saya yang cukup jauh, saya harus naik Commuter Line dari stasiun Pondok Cina dan turun di stasiun Juanda). Usahakan berpuasa sunnah saat ujian. (Tetapi karena waktu itu ujian jatuh pada hari Selasa dan Rabu, saya tidak berpuasa). JANGAN BELAJAR LAGI KETIKA SUDAH HARI H, menurut saya ini tidak efektif dan mencermikan kita tidak siap.
  4. SARAPAN. Ini adalah satu hal yang sangat penting. Energi yang dihasilkan sangat dibutuhkan. Jangan sampai dilewatkan.
  5. PAMIT KEPADA ORANG TUA DAN KELUARGA. Cium tangan mereka dan minta doa agar dimudahkan dalam mengerjakan soal. Pastikan tulus dan sama sekali tidak ada hal yang mengganjal kita untuk mendapat kemudahan dari Allah SWT. 
  6. BERANGKAT DAN TIBA DI LOKASI UJIAN. Minimal Anda sudah berada H-1 jam di lokasi ujian. Biasanya ujian dimulai 7.30 dan 15 menit sebelum itu sudah harus berada di ruangan. Saya tiba pukul 6 pagi di SMK 1 (jika tidak salah), menuju ruang tempur dan mengecek lokasi duduk, kemudian pergi ke mushala untuk shalat dhuha dan berdoa menunggu pukul 7.
  7. JANGAN ADA BEBAN SAAT UJIAN. Ini termasuk ingin buang air, beban hidup lain, dan apapun itu. Buat diri senyaman dan sesantai mungkin, tanpa beban, dan orientasi melakukan yang terbaik, dan fokus pada strategi ujian tapi jangan menjadikan itu sebagai beban.
  8. BERDOA. Nah ini pastinya yang perlu dilakukan. Walau doa-doa telah kita panjatkan jauh-jauh sebelum hari ujian, tapi fokuskan doa kali ini benar-benar untuk pasrah dan tak ada kemampuan apa-apa jika tidak dibantu oleh Allah. Buat diri senyaman mungkin, dan dengan khusyuk, panjatkan keinginan kita kepada-Nya.
  9. STAY FOCUS AND LETS ROCK! Saat lembar ujian dan ljk sudah di tangan, pastikan peralatan kalian sudah lengkap. Cek terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas lain. Jika kalian sudah yakin, maka isi identitas dan hitamkan di ljk. Di saat seperti ini, lupakan hal lain di kehidupan (asek). Fokus, saat ini hanya ada kamu, kertas ujian, dan Allah. Tidak perlu pedulikan sekitar, cukup ikuti instruksi yang ada dan JANGAN PERNAH PANIK. Panik tidak membawa keuntungan apapun kecuali kamu panik dan makin berserah diri pada Allah hehe, biasanya di saat-saat seperti ini 15 menit terakhir dan jawaban berseliweran di pikiran kita. Kerjakan soal satu persatu, baca basmallah di setiap soal. Saya selalu mengerjakan dengan pensil mekanik di soal, dicoret-coret, kemudian baru ditandai di LJK hanya berupa poin belum dihitamkan sepenuhnya. Kemudian ketika sudah semua soal saya baca dan kerjakan, baru saya hitamkan dan melihat soal mana yang masih bolong sambil kembali membaca ulang soal.
  10. TIME'S UP! Yak, kumpulkan ljk bersama soal dan sekali lagi tidak perlu panik. Tetap tersenyum melihat para peserta ujian yang lain dan percaya diri, walau terkadang hati tak bisa dibohongi hehe. Tapi itulah realita hidup, saya ingat selesai mengerjakan TPA-SBMPTN rasanya agak menyesal walau sudah melakukan yang terbaik. Tapi tetaplah percaya diri. Jika masih ada ujian jam selanjutnya, lakukan yang dirasa perlu. Saya lebih suka buang air dan ke mushala untuk kembali berdoa dan menenangkan diri. Jika tidak ada, langsung pulang ke rumah dan tidur siang untuk persiapan ujian esok hari. Dan MOST IMPORTANT IS, JANGAN PERNAH BAHAS SOAL UJIAN DI SAAT MASIH HARI-HARI UJIAN. Trust me, itu tidak akan membantu membahas sesuatu yang telah lalu padahal besok kita masih perlu mengerjakan hari ke-II. Hanya akan menimbulkan penyesalan, panik, dan menurunkan kepercayaan diri. Biarkan itu berlalu, tawakkal, dan persiapkan hari esok dengan lebih baik. Belajar dari pengalaman.
  11. ULANGI LANGKAH 1-10 :D Untuk ujian-ujian yang masih menanti.

Pasca-Ujian


  1. TARIK NAPAS, HHHH, HEMBUSKAN :D Wah selamat ya, kamu telah berhasil melewati saat-saat menegangkan ujian. Eits, tapi jangan senang dulu, karena usaha kita itu cuma sebagian kecil, sisanya tetap Allah yang menentukan. Masa-masa pasca-ujian ini juga termasuk masa-masa ujian terberat loh, (atau saya sebut ujian-II) banyak juga yang gagal di sini. Kebanyakan sudah tidak percaya diri dan pasrah tanpa tawakkal. Tapi di sinilah saat-saat terberat menunggu pengunguman hasil ujian. Pastikan ibadah anda tetap on-fire, berdoa minimal 5 kali setiap shalat fardhu setiap hari. Jangan lupa amalan-amalan kecil yang akan membantu kita nantinya. The point is, TAWAKKAL!
  2. IKUT PREDIKSI HASIL? Hmm, ini terserah Anda. Saya sendiri tidak ikut loh hehe, walau di NF sendiri sangat menganjurkan untuk melihat prognosis ke depan. Tapi ketika ujian sudah berakhir, tidak ada salahnya untuk memeriksa kembali hasil jawaban kita dengan terlebih dahulu menanamkan keyakinan apapun hasilnya tetaplah bertawakkal kepada Allah. Kadang mengetahui hasil kita sangat buruk dan tidak sesuai hasil menambahkan semangat kita untuk semakin pasrah dan tawakkal kepada Allah (seperti yang saya alami hehe). Kebetulan karena NF memberikan hasil jawaban SBMPTN dan SIMAK di website-nya, saya dapat memeriksa jawaban saya sendiri, sendirian, di kamar. Dan ketika tau hasilnya, waawww sangat-sangat jauh di luar prediksi dan membuat tubuh saya langsung lemes. Tapi ya itu tadi, kadang hal seperti ini justru menimbulkan sikap positif semakin rendah hati dan diri. 
  3. BELAJAR DARI PENGALAMAN! Ya, pengalaman adalah guru terbaik, mahal, dan tidak dapat ditemukan selain selain kita alami sendiri. Selalu evaluasi diri, dan ketika masih ada ujian-ujian lainnya yang akan ditempuh, gunakan evaluasi tersebut untuk semakin memantapkan diri dalam menjawab tantangan.
  4. LAST BUT NOT LEAST; PENGUNGUMAN HASIL! Waaaaaah inilah hari yang sangat membuat diri tidak bisa tidur, pikiran sangat tidak fokus. Akankah saya kuliah? Dimanakah saya diterima? Apa usaha saya sudah maksimal? Hehehe, cepat atau lambat pikiran ini pasti akan memenuhi cortex cerebri kita. Tapi, jangan panik! Ingat selalu, Allah selalu memberikan takdir yang terbaik bagi hamba-Nya. Allah sesuai prasangka hamba-Nya. Jika hari pengunguman bisa puasa sunnah, lakukanlah, dan agar juga saya semakin yakin waktu itu saya juga bernazar (rahasia). Tingkatkan juga amalan-amalan di hari menegangkan ini hehe. Tapi tetap santai, toh tidak kuliah juga bukanlah akhir dari dunia. Masih banyak hal lain yang dapat kita lakukan. Oke, saat-saat menegangkan ini, bukalah hasil pengunguman bersama orang tua jika memungkinkan, meminta maaf terlebih dahulu jika masih ada hal-hal yang mengganjal. Dan VOILA! Selamat, satu garis takdir telah berhasil kamu lalui!
  5. BAGIKAN PENGALAMANMU, LAKUKAN JANJIMU, DAN SYUKURI APA YANG TELAH TERJADI DENGAN  MELAKUKAN YANG TERBAIK :D

Terima kasih telah membaca pengalaman dan tips dalam ujian ini! Jika ada pertanyaan-pertanyaan ataupun komentar dengan senang hati akan saya tanggapi!

Monday, October 14, 2013

Road to FKUI : Keajaiban Do'a dan Pengorbanan

Assalamualaikum Wr. Wb.


Wah setelah sekian lama mengacuhkan tak menulis di blog ini, akhirnya saya kembali memiliki waktu untuk kembali mengasuhnya hehe. Saat ini saya mau berbagi salah satu pengalaman hidup saya, mungkin sejauh ini salah satu yang paling membahagiakan. Ya, diterima masuk di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 2013 melalui jalur Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN).


Bismillah, semoga saya menulis ini terlepas dari segala rasa kesombongan dan riya, tapi semata-mata ingin membagi pengalaman hidup yang semoga kita semua bisa mengambil pelajaran di dalamnya. Maka sebelumnya saya mohon maaf ya apabila ada kata-kata yang terlalu cantik dan kece (?).

Syukur Alhamdulillah tak terhingga saya panjatkan ke hadirat Allah, karena Subhanallah, ini benar-benar adalah suatu karunia dari-Nya, mengingat usaha yang saya lakukan. Sebuah keajaiban dari doa dan pengorbanan. Semua dimulai saat saya kecil. *jeng jeng*

Dari kecil saya memang berniat dan bercita-cita menjadi dokter. Waktu terus bergulir, hingga saya memasuki dunia SMA, SMA Negeri 39 Jakarta. Mungkin bisa dibilang saat-saat SMA inilah beberapa orang mengalami kegalauan remaja menyambut masa kuliah karena harus mulai menentukan jurusan dan tujuan selanjutnya. Entah beberapa orang cita-citanya mulai berubah, mungkin karena tak yakin akan kemampuannya, tapi semoga memang itu yang terbaik baginya. Saya pun masih memiliki tekad baja untuk menjadi dokter, dan akan berusaha mencapai tujuan tersebut menghadi berbagai resiko.

Saat memasuki kelas 11, bisa dibilang nilai saya naik turun. Apalagi kelas 10 nilai PKn saya pernah mendapat nilai 6. Di kelas 11 ini saya juga aktif organisasi, aktif benar-benar. Mungkin sedikit menyita perhatian. Tapi tetap saya usahakan untuk membagi waktu antara belajar dan organisasi. Hingga semester 3 rangking di kelas saya lumayan turun, 12 dari 40 siswa.

Di semester 2, saya ikut OSN Biologi. Karena saya berpikir bisa sekalian belajar untuk materi-materi biologi SMA, di samping organisasi saya. Dan ikut olimpiade cukup membantu nilai naik. Walau akhirnya kandas sampai tingkat provinsi, Alhamdulillah saya menutup buku semester 4 dengan rangking 6.

Beranjak ke kelas 12 tahun 2012 1433 H, di sini mungkin titik baliknya. Saya sadar kesempatan saya untuk memperbaiki nilai meraih jalur SNMPTN undangan hanya tersisa di semester ini. Maka saya targetkan nilai saya harus bagus di semester 5 ini. Hingga  memasuki regenerasi organisasi, saya lepas semua jabatan dan saya tinggalkan semua organisasi untuk fokus belajar.

Waktu bergulir, hingga masuk ke Ramadhan 1433 H, Ramadhan di kelas 12. Benar-benar Ramadhan indah dan perjuangan, disini pulalah saya begitu memaksimalkan ibadah dan ikhtiar saya. Memasang target-target ibadah, berdo'a, itikaf, qiyamullail, saya maksimalkan di Ramadhan ini. Saya berdo'a, "Ya Allah, izinkan saya untuk bisa kuliah di FKUI ya Allah." Begitulah, sampai tak terasa satu bulan telah lewat.

Haha mungkin pembaca berpikiran saya sedikit lebay dan berlebihan, tapi ya begitulah, cita-cita saya menjadi dokter memang sudah terpatri dalam ingatan dan kemauan semenjak kecil, dan saya berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkannya.

Oke kembali ke cerita, singkatnya saya begitu memaksimalkan momen belajar dengan guru di kelas, saya pahami dan kuasai materi pelajaran. Hingga sampai ke bagi rapot semester 5, Alhamdulillah saya finish di peringkat ke 3, dibawah Ratih Istiqomah (Akuntansi-UI '13) dan Billie Naldo Herlambang (STEI-ITB '13).

Masuk ke semester 6, di sinilah sebuah perjuangan kembali dibakar. Semangat membara, saya fokus untuk belajar (walau jujur saya belajar paling sesekali, sampai jam 10 terus tidur). Fokus saya satu, apa yang saya dapatkan di sekolah saat di kelas harus benar-benar mengerti, saat itu juga, menguasai. Jika tidak bisa akan saya pelajari malamnya saat di rumah. SMA itu saat-saat indah dimana kita punya banyak waktu kosong untuk memproyeksikan apa yang mau direncanakan (sangat berbeda saat kuliah yang jadwal kita diatur dengan sendirinya oleh deadline tugas).

Singkat cerita, memasuki TO (Try Out) saya selalu berusaha maksimal dengan mempelajari soal terlebih dahulu (minimal nyicil dari buku detik-detik -> buku ajaib bagi orang males macam saya). Salah satu prinsip saya, tidak boleh jatuh di lubang yang sama. Saat kita salah di satu soal, tak boleh salah di soal selanjutnya apabila muncul tipe yang sama. Alhamdulillah, dengan cara ini singkat cerita saya bisa mendapatkan NEM UN 57,05. Kata salah satu guru NF, "TO adalah saat untuk menghabiskan 'jatah' salah, karena saat jatah salah sudah habis, nantinya di ujian sebenarnya hanya ada jatah benar".

Masuk ke saat-saat pasca-UN, kembali memompa semangat dengan ikut Bimbel di Bimbel Nurul Fikri. Lembaga yang sangat baik telah mengantarkan saya hingga saat ini. Benar-benar tak terlupakan rasanya, belajar dua bulan penuh, satu minggu 6 kali masuk (hanya libur di hari Jumat) menimba ilmu bersama kawan-kawan lannya. Di sini pula saya mendapat banyak illmu kehidupan, dari kakak-kakak Ronin yang berbagi pengalaman bagaimana kisah pelik menghadapi ujian dan sebagainya.

Di NF ini, saya juga mengikuti kelas SIMAK UI. Akibatnya saya tidak punya waktu libut selain belajar di tempat Bimbel hahaha, tapi saya jalankan itu semua dengan senang hati, memiliki teman-teman yang juga merajut mimpi yang sama membuat saya sedikitpun tidak pernah merasa terbebani. Saya selalu kembali usahakan untuk fokus belajar di tempat Bimbel. Dulu sebelum pengunguman SNMPTN, saya selalu pulang bimbel dari pukul 7 hingga 10 pagi hahaha merupakan saat-saat yang percaya diri mengingat saya memilih FK-Undip, ekspektasi saya merasa diterima. Tapi itu semua berubah ketika website SNMPTN berkata sebaliknya,

Saya tidak diterima haha (Alhamdulillah). Dari situ juga merupakan turning point saya untuk bimbel lebih giat. Dulu saya masuk jam 7 pagi. Semenjak tidak diterima di SNMPTN, saya pulang jam 7 malam. Terima kasih SNMPTN (?). Akhirnya saya mendaftar SBMPTN dan mendapat lokasi di SMKN 1 Jakarta. Awalnya saya panik, tidak tahu itu dimana, dan sangat jauh. Setelah berdiskusi dengan ibuku, ternyata beliau juga tes PTN di sana (entah dulu namanya masih apa). Saya pikir ini momen yang bagus, untuk mengulang sejarah.

Akhirnya singkat cerita hari menjelang SBMPTN telah datang. Saya sebelumnya telah survei sendiri (tanpa orang tua) bersama teman-teman bimbel yang Alhamdulillah ada juga yang berlokasi di sana. Saya benar-benar memiliki prinsip tidak ingin merepotkan orang tua. Saya pergi naik kereta subuh hari, mengerjakan soal -yang sangat sulit, sangat sulit perlu digarisbawahi- selama dua hari. Perlu dicatat, persepsi saya dengan realita sangat jauh banget berbeda. TPA mungkin masih dalam lingkup yang bisa di-handle (walau saya mengerjakan 74 soal,  padahal ada 1 soal yang salah soal tapi tetap saya jawab -dengan asumsi-, dan ternyata saya baru menyadari satu persatu jawaban yang benar berseliweran setelah selesai, membuat sangat stres). Bidang dasar dan MIPA sangat jauh dari perkiraan, sulit, sangat sulit apalagi kimianya tingkat OSN (saya pikir trik panitia, pelajaran: jangan sangat berharap mengandalkan 1 pelajaran), benar-benar sebuah ujian mental dibandingkan ujian sesungguhnya.

Akhirnya singkat cerita, sepulangnya dari tes, ada brosur. Ternyata brosur dari Bimbel NF, di belakangnya terdapat kunci TPA dan bidang dasar. Ternyata di depannya adalah tulisan "Jangan khawatir, masih ada tahun depan -> Program Ronin" benar-benar sebuah trik promosi yang sangat mantap saya pikir, pas dibagikan ketika mental sudah hancur. Akhirnya saya pun pulang dan mempersiapkan untuk tes selanjutnya SIMAK UI dan UM Undip.

Ternyata Alhamdulillah saya lolos di SBMPTN. Syukur tak terkira ketika membuka website hasil pengunguman. Satu hal yang benar-benar saya ambil pelajarannya, usaha saya mungkin hanya sekitar 1%, sisanya Allah yang menentukan. Allah tidak menilai hasil dari kerja hamba-Nya, tetapi bagaimana usaha dan proses yang telah dilakukan hamba-Nya tersebut dalam menggapai tujuannya. Saya sangat merasa suram, mencocokkan jawaban dan bertanya teman lain, saya sudah berpikir tidak akan lolos di pilihan 1. Tapi saya senantiasa solat malam di malam-malam ujian, setelah ujian, hingga pengunguman. Menjaga semangat ibadah, setelah kita berusaha dan berikthiar dan memang tidak ada lagi usaha yang dapat kita lakukan selain beribadah kepada-Nya, untuk menunggu pengunguman takdir yang telah Ia rencanakan. Subhanallah.

Hasil bagus memang perlu. Tapi usaha dan proses mencapainya dengan maksimal itu lebih penting. Selalu ingat dan jaga idealisme, bahwa manusia bukanlah makhluk yang kuat. Hanya Allah yang dapat menentukan, tugas manusia sebatas berusaha dan berdo'a kepada-Nya.

Alhamdulillah.

Sunday, January 27, 2013

Random Thoughts

Knowledge, learning. Applying, implanting. World and life. Every words those can't be seperated each others. Sometimes, everythings in the world can be counted by math. Every process, occasion, and something mystical can be explained by physics. Every chain reaction and genesis, let chemistry to answer it. And those living things, depend on each other, of course the law of biology. Every words that we spoke, spelled, communicated with each others, because of the language that we learn. Interrelated, connecting some with others.

GOD, of course, the one who made it. Balanced. Impartial


Everything are beautiful, if we can always learn it, mastering it. Maybe thats why scientists, professor, very enjoying their jobs, knowing the meaning of life, the beautiful of nature's balance.

Saturday, January 19, 2013

Kepentingan dan Kewajiban Pengendara: SIM C Jalur Resmi Kota Depok

Sudah sekian lama tidak mengurusi dan membesuk blog ini, akhirnya terbengkalai karena alasan yang sebenarnya tidak bisa dibetulkan juga, tapi baiklah, kali ini saya akan menceritakan sebuah pengalaman mengenai pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM C) baru di Depok.


Hari itu hari Jumat di pekan pertama tahun 2013. Sebagai seorang pelajar yang menunggangi motor, sudah sepatutnya memiliki SIM sebagai kelengkapan berkendara. Tapi umur menjadi problema, hingga baru saat itulah bisa memenuhi kewajiban yang penting ini.

Lokasi pembuatan SIM di depok ada dua, di pasar segar, Jl. Tole Iskandar dan di Kantor Polres Depok, depan ITC Depok/Walikota Depok. Awalnya saya menuju pasar segar, berbekal niat untuk membuat SIM secara wajar sebagai warga negara Indonesia yang baik, tapi saat bertanya pada satpam, dikatakan bahwa disni hanya melayani perpanjangan SIM, atau 'bayar lebih' tanpa tes, karena tes mengemudi hanya dilakukan di polres depok. Saya yang tidak tahu menahu mengenai dimana lokasi sebenarnya, akhirnya memutuskan untuk ke polres depok, karena niat awal memang ingin membuat SIM melalui jalur yang benar, tanpa 'bayar lebih'.

Singkat cerita akhirnya saya diwajibkan memenuhi kelengkapan berkas di Polres Depok. Pembuatan SIM dimulai pukul 08.00 WIB hari Senin-Sabtu (saya kurang tahu jika hari Minggu/libur). Kelengkapan berkas tersebut diantaranya:
1. Fotokopi KTP 2x
2. Membayar uang cek kesehatan di poliklinik polres Depok +/- 35.000
3. Membeli dan mengisi formulir + asuransi +/- 120.000
4. Niat kuat dan ikhlas

Sehingga total uang yang dihabiskan sekitar 155.000, dan tidak akan ada uang tambahan jika kita mengikuti alur sesuai prosedurnya. Alhasil, saya kemudian perlu mengikuti tes tertulis. Tersedia 30 soal, salah maksimal 12 soal. Lebih dari itu kita harus mengulang paling cepat 7hari kemudian.

Materi soal ujian SIM bisa di download disini. Dan benar saja, soal yg keluar +/- 100% sama dengan kumpulan soal yg banyak beredar di internet. Alhamdulillah saya lulus, dan harus menuju tes kedua, tes praktik. Saya menunggu hingga dipanggil untuk ujian praktik sekitar pukul 10.30.

Dan disinilah tantangan dimulai. Horor mengenai sulitnya ujian praktik memang sudah beredar luas, karena dikenal tingkat kesulitan dan banyaknya faktor lain yang dapat menyebabkan kegagalan. Hari itu ada -/+ 5pria (termasuk saya) dan 1wanita yang ikut ujian praktik, tentunya dari sekian banyak orang yang ada di tempat pembuatan SIM, kita dapat menarik kesimpulan sendiri.

Peraturannya sederhana. Kita hanya perlu melewati trek yang telah diberi batas/patok kayu tanpa menjatuhkannya, dan kaki tidak boleh jatuh/menyentuh tanah saat berkendara. Kita dipinjamkan motor khusus ujian SIM dari polisi (Saat itu Suzuki Shogun). Hanya ada satu kali kesempatan bagi setiap orang. Jalurnya kurang lebih seperti ini


Sekilas memang terlihat mudah, tapi percayalah banyak faktor yang bisa menyebabkan kegagalan disini. Dan benar saja, dari semua yang praktik, tak ada satupun yang lolos, termasuk saya (grogi dan kehilangan keseimbangan karena belok terlalu patah kaki saya menyentuh tanah), hanya satu-satunya wanita yang berhasil lolos. APA? Ya, akhirnya saya harus mengulang dua minggu lagi. Cobaan yang berat memang mengingat sebagai mahluk tingkat akhir SMA memiliki waktu luang yang tidak banyak.

Tapi itu tidak membuat saya patah semangat. Berbekal pengalaman , saya datang lagi dua minggu kemudian di hari Sabtu, tepat hari ini, dengan bermodalkan latihan satu jam sebelumnya di lapangan.

Saya tiba di polres sekitar pukul 10.30 dan dipanggil untuk praktik sekitar pukul 11. Tanpa membayar uang sepeserpun lagi, karena jika hanya sebatas gagal tes diberi kesempatan mengulang dengan menunjukkan surat keterangan gagal tes praktik (lebih dari sekitar dua minggu maka hangus, harus bayar dan ikut prosedur ulang). Alhamdulillah, dari 4pria saya lolos, dan menunggu giliran untuk masuk ke ruang foto, tahap terakhir sebelum akhirnya SIM C ada di tangan kita.

Kesimpulan:
-Uang yang dibutuhkan sekitar 155.000
-Waktu yang dibutuhkan bikin SIM C sesuai prosedur sekitar 3 jam jika tidak ada hambatan.

Dan tips yang tidak kalah penting, jangan sepelekan latihan. Practice makes perfect, sebuah semboyan yang tidak percuma. Terakhir dan yang utama, berdoa kepada Zat Yang Mahamemiliki. Dan jika memang berniat membuat SIM sesuai prosedur, bulatkan tekad dan hapus semua kata-kata oknum yang menawarkan 'bantuan' dengan menjawab ingin berusaha sendiri.

Terima kasih telah membaca pengalaman saya. Semoga berguna bagi kita semua :)

Mari budayakan menjadi warga yang bersih, ciri masyarakat yang sehat. 
Dan katakan TIDAK untuk KORUPSI
Yuk sama-sama membangun masa depan Indonesia yang sukses, ayo mulai dari diri sendiri!